Tuesday, January 29, 2013

Kehamilan Ektopik

A. Pengertian

Kehamilan Ektopik ialah suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium kavum uteri. Lebih dari 95% kehamilan ektopik berada di saluran telur (tuba Fallopii). Bila tempat nidasi tidak dapat menyesuaikan diri dengan besarnya buah kehamilan, akan terjadi ruptura dan menjadi kehamilan ektopik yang terganggu.



Berdasarkan lokasi terjadinya, kehamilan ektopik dapat dibagi menjadi 5 yaitu :
1. Kehamilan Tuba
2. Kehamilan Ektopik Lain (Serviks uterus, ovarium, abdominal)
3. Kehamilan intraligamenter
4. Kehamilan Heterotopik
5. Kehamilan Ektopik Bilateral

B. Patofisiologi
Patofisiologi terjadinya kehamilan ektopik yaitu karena tersendatnya perjalanan telur yang sudah dibuahi menuju endometrium hingga embrio sudah berkembang menuju kavum uteri dan akibatnya embrio tumbuh di luar rongga rahim.

C. Etiologi
Meliputi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya hambatan dalam nidasi embrio ke endometrium.
1. Faktor Tuba , adanya peradangan atau infeksi pada tuba, hipoplapsia uterus, saluran tuba berkelok-kelok, silia tuba tidak berfungsi dengan baik, pascaoperasi rekanalisasi tuba, adanya tumor di sekitar tuba.
2. Faktor abnormalitas zigot, apabila tumbuh terlalu cepat atau tumbuh dengan ukuran besar.
3. Faktor ovarium, bila ovum memproduksi ovarium dan ditangkap oleh tuba yang kontralateral dapat membitihkan proses khusus.
4. Faktor hormonal , pada akseptor pil KB yang mengandung progesteron dapat mengakibatkan gerakan tuba melambat
5. Faktor lain, akseptor IUD, umur, perokok.

D. Gambaran Klinik
Gambaran Klinik kehamilan tuba yang belum terganggu tidak khas. pada umumnya penderita menunjukan gejala kehamilan muda, dan mungkin merasa nyeri sedikit di perut bagian bawah yang tidak terlalu dihiraukan. Pemeriksaan USG sangat membantu menegakan diagnosis kehamilan ini apakah intrauterin atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan ektopik terganggu penderita mengalami nyeri perut bagian bawah, perdarahan pervaginam , dan pada pemeriksaan vaginal ditemukan nyeri goyang portio.

E. Diagnosis
Cukup sulit untuk membuat diagnosis yang pasti pada kehamilan ektopik yang belum terganggu. Bila diduga ada kehamilan ektopik yang belum terganggu, penderita segera dirawat di rumah sakit. Alat bantu diagnostik yang dapat digunakan ialah USG, laparoskopi atau kuldoskopi.
Pada kehamilan ektopik terganggu untuk mempertajam diagnosisi maka pada setiap perempuan dalam masa reproduksi dengan keluhan nyeri perut bagian bawah atau kelainan haid, kemungkinan kehamilan ektopik harus diperkirakan. Haid biasanya terlambat untuk beberapa waktu dan kadang-kadang terdapat gejala subjektif kehamilan muda. Nyeri perut bagian bawah, nyeri bahu, tenesmus. Perdarahan pervaginam terjadi setelah nyeri perut bagian bawah.Alat bantu seperti USG, laparoskopi,kuldosentesis masih diperlukan.

F. Pengelolaan Kehamilan Ektopik
Pengelolaan Kehamilan Ektopik pada umumnya adalah laparotomi. Beberapa hal perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam melakukan tindakan laparotomi yaitu kondisi penderita saat itu, keinginan penderita akan fungsi reproduksinya, lokasi kehamilan ektopik, kondisi anatomik organ pelvis, kemampuan teknik bedah mikro dokter operator, dan kemampuan teknologi fertilisasi invitro setempat. Hasil pertimbangan tersebut menentukan apakah dilakukan salpingektomi pada kehamilan tuba atau dapat dilakukan pembedahan konservatif. 


Sumber : Saifuddin, 2008

Gambar :http://www.hediyeler.org/wp-content/uploads/2009/05/dis_gebelik.jpg

No comments:

Post a Comment